September 08, 2010

Iman dan Hanura (1 Timotius 1:1-2; 18-20)

Khotbah Chapel

Pendahuluan
Bpk/Ibu/Sdr yang terkasih didalam Tuhan, ada pendapat yang mengatakan bahwa di jaman sekarang ini, gereja mengalami yang namanya ”bencana rohani”. ”bencana rohani ini melanda orang2 gereja. Baik itu jemaat maupun para pelayan Tuhan. Bencana rohani secara singkat berarti ”penyimpangan”. Ini terjadi jika Tuhan sudah tidak lagi menjadi pusat dalam hidup. Tetapi yang menjadi orientasi adalah diri sendiri. Hal ini jelas2 menyimpang dari kebenaran FT.
Teolog terbesar Gereja, yaitu Rasul Paulus, pernah menulis surat kepada anak rohaninya, yaitu Timotius ketika di Efesus sedang terjadi “bencana rohani” ini. Jadi Paulus menasehatkan kepada Timotius tentang hal-hal apa saja yang harus Timotius miliki sebagai gembala di Efesus dalam menghadapi bencana rohani itu. Untuk melihat hal apa saja yang harus dimiliki oleh Timotus, dan yang seharusnya kita miliki juga, mari kita buka dalam 1 Tim 1:1-2 dan disambung dg ay 18-20. Untuk prianya membaca ps 1:1-2 dan wanita membaca ay 18-20.
….
Peralihan & Isi
Bpk/Ibu/Sdr, dalam kehidupan pelayanan kita, tentu tidak akan lepas dari yang namanya tantangan dan cobaan.
à Untuk bertahan dalam menghadapi pencobaan yang mampu membawa pada dari “bencana rohani”, kita dapat belajar dari perikop ini. Melalui perikop ini kita dapat melihat bahwa ada 2 hal yang wajib dimiliki oleh Hamba Tuhan supaya pelayanan tetap bersih di hadapan Tuhan. 2 hal tersebut adalah :
Iman dan Hanura
Yang harus kita miliki sebagai hamba Tuhan adalah iman dan hanura.
à Yang dimaksudkan Hanura disini bukanlah nama sebuah partai politik peserta Pemilu 2009 J. HaNura adalah Hati Nurani sebagai suatu kaidah etik yang dituntut Paulus dari Timotius dalam melaksanakan tugas kesaksian yang dipercayakan kepadanya (ay.18, lihat juga ay.5).
à Bpk/Ibu/Sdr, Pusat perintah manusia adalah hati. Tempat penghakiman moral. Agar hati nurani dapat berfungsi sebagaimana mestinya, maka ia harus di bawah pengaruh keyakinan yang baik. Itulah sebabnya hati nurani dan iman tidak dapat dipisahkan.
à Dalam ayat yang ke 18 Paulus menasehatkan Timotius agar ia memiliki iman yang teguh dan hati nurani. Mengapa sih Paulus perlu menasehatkan hal ini kepada Timotius?
a.     Karena Timotius diberikan tangungjawab sebagai gembala di Efesus. Ay 18a ada kata Tugas ini kuberikan kepadamu : Yunani à kupercayakan kepadamu. Ini merupakan serah terima dari generasi perintis ke generasi penerus. Timotius harus melanjutkan tugas Paulus yang sangat penting. Yaitu memberikan bimbingan spiritual kepada jemaat2. Panggilan Timotius ini dikatakan telah dinubuatkan (18). Jadi sebelum didalam kandunganpun Timotius sudah dipersiapkan oleh Allah untuk menjadi pelayan Tuhan.
b.     Paulus menasehatkan agar Timotius memiliki iman yang teguh yaitu karena pada saat itu di Efesus bermunculan mulai bermunculan guru2 palsu. Kita dapat melihatnya di ayat2 sebelumnya, yaitu di ayat 3-4, bahwa ada orang-orang tertentu yang mengajarkan ajaran lain, yang berbeda dengan apa yang diajarkan rasul2. Mereka memberitakan ajaran yang sesat. Ajaran-ajaran sesat ini kemudian mempengaruhi jemaat di Efesus pada waktu itu. Dari 2 Tim 4:14 kita mengetahui bahwa Aleksander (yang diayat 20) telah berbuat banyak kejahatan terhadap Paulus. Kejahatannya adalah menghujat. Ini berarti mereka sering mengatakan hal2 yang tidak benar melawan pekerjaan Rasul dan Injil Kristus.
c.     Selain karena ada ajaran sesat, Paulus menasehatkan Timotius untuk menjaga imannya, karena di Efesus juga sedang bermunculan aliran filsafat yang selalu mempertentangkan kuasa Tuhan. Pada saat itu berkembang filsafat gnostik. Orang yang menyebarkan ajaran gnostik ini salah satunya adalah Himeneus (2 Tim 2:18) Gnostik adalah pengajaran yang mencampuradukkan antara filsafat, mitologi, silsilah, dan astrologi kontemporer. Ini yang dimaksudkan Paulus di ay 4. Ajaran Gnostik menyatakan bahwa pengetahuan itu mampu menyelamatkan. Para pengikut gnostik sangat mengagung-agungkan pengetahuan. Menurut mereka, orang yang mampu mencapai pengetahuan tertinggi akan mampu mengetahui rahasia2 yang akhirnya dapat menjamin kesatuan jiwa dengan Tuhan. Jadi dengan pengetahuan mereka percaya mereka akan diselamatkan. Selain itu, ajaran gnostik juga tidak memercayai kebangkitan tubuh pada akhir zaman. Ini tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Oleh sebab inilah Paulus mewanti-wanti agar Timotius tetap teguh pada imannya kepada Yesus. Dan menyampaikan kepada jemaat2 Efesus bahwa jalan keselamatan satu2nya itu terletak pada Yesus Kristus.
à Tugas Timotius oleh Paulus digambarkan dalam kata ‘perjuangan’. Dalam bahasa Yunaninya, kata ”perjuangan” itu adalah ”peperangan”. Karena memang pelayanan Timotius sangat berat.
à Bayangkan bahwa Timotius itu masih muda (kemungkinan seumuran kita, yang kata orang masih iji royo2), namun ia sudah dipercaya Paulus untuk menjadi gembala di Efesus. Dan dia harus melawan ajaran sesat beserta guru2 palsunya lagi!
à Inilah yang disebut sebagai ”memperjuangkan peperangan yang baik”. Jadi tugas Timotius adalah tugas yang bener2 berat. Ia harus meluruskan doktrin jemaatnya. Sebab tantangan dari ajaran-ajaran itu memberi masalah tersendiri bagi eksistensi gereja yang baru dibentuk oleh Paulus.
à Paulus sudah mengatakan di 1 Kor 15:15-19 bahwa gnostik/penyangkalan kebangkitan tubuh menjadikan iman percaya sia-sia (1 Kor 15:16,17) dan mengakibatkan kemerosotan moral (1 Kor 15:32-33). Dan sangat sejas sekali bahwa kemerosotan moral atau kehilangan hati nurani yang murni ini nampak pada penganut ajaran2 sesat.
à Itulah sebabnya Paulus menasehatkan kepada Tomotius untuk tetap menjaga iman agar ia mampu mengatasi hal ini. Yaitu supaya Timotius tetap memperjuangkan imannya kepada Yesus, mampu menghadapi guru2 palsu, dan agar Timotius mampu membina jemaat Efesus untuk tidak ikut terjerumus dalam ajaran-ajaran sesat yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, Serta dapat melanjutkan ajaran sehat.
Aplikasi :
 Bpk/Ibu/Sdr, saat ini kita masih diperhadapkan dengan tantangan yang sama, yaitu ajaran dan perbuatan yang menyimpang dari kebenaran Firman Tuhan. Ajaran2 sesat akan terus muncul dan menyesatkan orang-orang Kristen sampai kiamat. Untuk itulah kita harus waspada.
Sebelum saya masuk ke STTB, saya suka baca buku. Buku apapun itu. Dan semakin bukunya aneh, semakin saya suka. Makanya ketika dirumah ada buku tentang motivasi, saya baca berulang kali. Dan celakanya, bukunya adalah buku yang mempromosikan GZB. GZB atau New Age Movement tentu kita sudah sering mendengar ya.., GZB itu adalah percampuran antara iman Kristen dengan spiritualitas agama-agama Timur. Salah satu andalan GZB adalah ajaran positif thingking nya. Saya dulu sering mempraktekkannya karena memang belum tahu kalo itu sesat. Misalnya kalo saya sakit, saya akan mengulang-ulang kata dalam fikiran saya “saya sembuh, saya sembuh, saya sehat, saya sudah sehat,..” dst. Ini dilakukan supaya energi positif tubuh dilepaskan supaya cepat sehat kembali. Saya juga selalu memikirkan dan memvisualisasikan apa yang ingin saya capai. Seperti yang diajarkan oleh Paul Yongi Cho juga. Dan GZB itu memakai ayat-ayat Alkitab yang sepertinya sesuai untuk membenarkan ajarannya. Ayat2 yang dipakai misalnya Fil 4:8 (semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil...yang sedap didengar..pikirkanlah semua itu!). Jadi seakan-akan ini cocok dengan FT. Setelah saya di STTB saya baru tahu kalo cara ini salah. Karena memang positif thinking yang menjadi spirit GZB adalah pikir positif yang mengandalkan kekuatan diri sendiri tanpa melibatkan Tuhan.
à Bpk/Ibu/Sdr, ini hanya salah satu contoh ajaran yang menyimpang yang beredar sekarang ini. Pengikut gerakan ini kemungkinan pada tidak tahu kalo ini sesat. Tanpa kita sadari, mungkin ada diantara jemaat kita yang terpengaruh dengan ajaran ini. Bahkan saya tahu ada gereja yang malah mempraktekkan ajaran ini.
à Seperti kasus di Efesus, di Indonesia juga mulai bermunculan ajaran2 aneh, yang kontroversial, dan menarik banyak pengikut.
- Bukan hanya GZB saja, sekarang ini ada lagi yang bernama Asia Work. Ciri ajaran ini adalah caranya untuk mengosongkan jiwa, dengan begitu history qta akan dibongkar habis. Semacam yang dipraktekkan oleh Uya Kuya.
- Ada lagi Scientology, dlsb dan saya yakin diluar sana banyak spiritisme yang berkembang semakin banyak.
à Mungkin kita berfikir, baik itu jemaat kita maupun kita sendiri tidak ada yang jatuh menjadi pengikut bidat2 tersebut. Namun, kita mungkin dapat jatuh ketika yang sesat2 itu dikemas dalam tampilan yang lebih mudah diterima oleh kita semua, sekalipun kita adalah hamba Tuhan.
Ilah2 masa kini, yang sering membuat Hamba Tuhan jatuh adalah yang isme-isme. Seperti :
1.      Mamonisme : yaitu semua hal diukur dengan uang. Cont: Menghargai orang lain berdasarkan apa yang dimiliki mereka. Kalau jemaat adalah orang kaya, persembahan ke gereja banyak, mobilnya banyak, kita akan lebih menghargainya dibandingkan dengan jemaat yang biasa2 saja.
2.     Hedonisme : Menekankan kenikmatan. Misalnya kita mudah sekali untuk gonta-ganti pasangan. Di TV setiap hari menayangkan persoalan2 ini. infotaimen yang setiap hari disuguhkan sampai sekarang adalah kasus perceraian Krisdayanti. Kasus2 kawin-cerai setiap hari jadi tontonan setiap hari sehingga kasus moralitas yang bobrok ini seolah-olah sudah dibenarkan. Dan ini SANGAT mempengaruhi jemaat kita. Pada intinya kita harus kembali kepada hati nurani yang murni.
3.     Konsumerisme yang terlihat ketika pergi ke mall nga terkontrol, sebentar2 ke mall walaupun tidak ada keperluan yang mau dicari.
4.     Egoisme : ketika kita yang seharusnya teocentris malah menjadi egosentris, kita telah menggeser posisi Tuhan dalam hidup kita. Ketika kita pelayanan, ketika kita berkhotbah, kalau tujuannya adalah kemuliaan diri sendiri itu sudah menyimpang.
à Semua inilah yang disebut sebagai “bencana rohani”. Bencana rohani ini terjadi jika kita sudah kehilangan iman dan hanura. Sehingga orientasi hidup bukan kepada Tuhan, tetapi kepada diri sendiri.
à Satu teladan yang terindah adalah teladan Paulus. Ia melayani dengan hati nurani yang murni. Berbeda dengan Hermeneus dan Aleksander yang motivasinya adalah mencari kuasa dan mencari pengikut.
- Ketika Paulus melayani di Listra, ia dan Barnabas dikira dewa Zeus dan dewa Hermes yang turun ke bumi dan menjelma menjadi manusia. (Kisah 14:12). Sehingga orang banyak membawa lembu dan karangan bunga untuk dipersembahkan kepada Paulus dan Barnabas.
- Jika Paulus dan Barnabas tidak kuat imannya dan hati nuraninya tidak murni, bisa saja mereka menerima pujian dan penghormatan tersebut. Mereka beruntung dianggap sebagai dewa. Mereka akan memiliki kuasa dan memiliki banyak pengikut. Tetapi mereka menolaknya, bahkan resikonya mereka dilempari batu sampai hampir mati.
à Demikianlah seharusnya kita. Seharusnya kita memiliki hatinurani yang murni, yang tercermin dari motivasi pelayanan kita. Kita melakukan pelayanan bukan untuk kebanggaan diri sendiri, bukan untuk kesombongan kita, dan bukan untuk cari uang.
à John Calvin memberikan kesaksian tentang imannya. Ia berkata bahwa ia bersyukur kepada Tuhan untuk anugerah keselamatan yang telah diterima. Dan wujud rasa syukurnya itu, maka ia memberi diri untuk melayani Tuhan. Dengan demikian, motivasi pelayanannya muncul karena ungkapan syukurnya atas anugerah keselamatan, bukan untuk mencari sesuatu bagi dirinya sendiri.
à Bpk/Ibu/Sdr yang terkasih dalam Tuhan, untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang sesat yang dapat mengganggu pertumbuhan rohani dan jemaat, maka orang Kristen tidak boleh merasa cukup dalam hal rohani / menjadi statis dalam hal rohani. Kita butuh menumbuhkan iman dan menjaga hati nurani kita.
Menjaga iman dan hanura
à Pertumbuhan iman itu seperti tanaman. Untuk pertumbuhannya diperlukan tanah yang baik supaya dia cepat bertumbuh. Demikian juga iman kita. Kita membutuhkan suatu situasi dan kondisi tertentu yang dapat membuat iman kita bertumbuh. Kadang memang iman itu sangat terpengaruh dengan situasi dan kondisi.
à Teradang kita mampu percaya kepada Tuhan seakan-akan tidak pernah tergoncangkan, apalagi kalau kehidupan kita lancar-lancar saja dan terberkati. Tetapi ada kalanya kita meragukan Tuhan, apalagi kalau kehidupan menjadi sangat sulit, ketika kita menderita penyakit, dll. Normalnya sih, iman kita semakin hari semakin bertumbuh. Apalagi kita sebagai Hamba Tuhan, tentu kita perlu menjaga agar iman kita tetap bertumbuh dan kalau bisa melebihi iman jemaat.
Jangan seperti Himeneus dan Aleksander yang mengingkari iman dan hanura mereka, sehingga mereka jatuh sesat. Itulah sebabnya Paulus menyerahkan penjatuhan hukuman mereka kepada iblis. Karena iblis dianggap sebagai sumber penderitaan (Ayub 2:6; 2 Kor 12:7). Ini bukan sebagai penghukuman saja tetapi supaya mereka bertobat. Jangan sampai kita juga harus diserahkan kepada iblis supaya kita bertobat dari kesesatan kita.
            Lalu, bagaimana caranya agar iman kita senantiasa bertumbuh dan hati nurani tetap terjaga?
1.      Membaca, merenungkan FT. Tentu kita sudah tahu bahwa elemen petumbuhan iman yaitu dengan Firman Tuhan. Firman Tuhan itulah yang akan selalu menguatkan dan membawa iman kita bertumbuh dalam kebenaran. Kebenaran yang kita percayai itu dirumuskan dalam doktrin, dan doktrin tersebut berasal dari Firman Tuhan. Namun sayangnya, terkadang Hamba Tuhan sangking sudah tiap hari bawa Alkitab, sepertinya kebal Firman Tuhan, dan semakin jarang membaca dan merenungkan FT dengan sungguh2. Untuk itu Bpk/Ibu/Sdr, janganlah jemu2 untuk menumbuhkan rasa cinta kita terhadap FT. Karena dengan merenungkan FT, iman kita bertumbuh, motivasi diperbaharui.
2.     Peka terhadap pimpinan Roh Kudus. Pimpinan Roh Kudus itu dapat disamakan dengan suara hati nurani, atau suara Tuhan yang berbisil kepada kita. Jadi kita perlu peka terhadap suara2 lembut yang berasal dari hatinurani. Slogan Walt Disney yang terkenal: "Biarlah hati nuranimu memimpin engkau". Slogan ini sangat populer, namun untuk kalangan anak2. Jadi intinya, kita pun perlu membuka hati kita untuk bersedia mendengar pimpinan Roh Kudus. Jangan sampai menyepelekan dan mengabaikan suara hati nurani. Ketika suara Tuhan menegur, ketika mengabaikan sekali, Tuhan menegur, maka berikutnya suara Tuhan tidak terdengar.
3.     Timotius berhasil dalam pelayanannya karena faktor lingkungan juga. Ia dikelilingi oleh orang2 besar yang memiliki iman yang kokoh didalam Tuhan, memiliki visi yang besar, dan memiliki kebaikan hati nurani. Contohnya: ibunya (Eunike) dan neneknya (Lois) yang adalah orang2 hebat dan beriman kepada Tuhan. (2 Timotius 1:5  Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu). Timotius juga bergaul dengan Paulus, sehingga dalam relasinya yang akrab itu, banyak nilai2 baik yang ditanamkan Paulus kepada Timotius. Orang2 terdekat Timotius sangat mempengaruhi Timotius. Itulah sebabnya ia bertumbuh baik didalam iman dan menjaga agar hati nuraninya tetap bersih. Jadi, orang-orang yang ada disekeliling kita sangat memengaruhi kita. Jika kita bergaul dengan orang2 yang memiliki visi besar, maka kita juga akan terdorong untuk memiliki visi yang besar. Maka, bergaulah dengan orang yang sungguh2 percaya Tuhan, dan yang memiliki ketulusan hati.

Penutup
Bpk/Ibu/Sdr, kita bersedia diperlengkapi disini karena menanggapi panggilan Ilahi. Dan kita saat ini sedang melakukan seperti yang dilakukan oleh Timotius, yaitu memperjuangkan perjuangan yang baik. Dan dalam melakukan pelayanan ini, ada hal yang sangat penting dan yang wajib kita miliki sebagai orang2 yang melayani. Yaitu Iman dan hanura agar kita dapat tetap eksis melayani Tuhan tanpa jatuh dalam “bencana rohani”. Marilah kita semakin hari semakin bertumbuh dalam kedewasaan iman dan menjadi Hamba Tuhan yang memiliki hatinurani yang bersih, karena itulah yang dikehendaki Kristus bagi kita semua. Amien^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar